Sepatu hak tinggi telah menjadi simbol gaya dan kecanggihan selama beberapa dekade. Namun, meskipun mereka dapat meningkatkan pengeluaran sidney penampilan kita dan mengubah gaya berjalan kita, penting untuk dipahami bahwa mengenakan aksesori fesyen umum ini secara teratur dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
Dalam posting blog ini, kami akan menyelidiki alasan mengapa memakai sepatu hak buruk untuk kaki dan tubuh Anda. Jadi, sebelum Anda memakai stiletto bergaya itu, luangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan konsekuensi potensialnya.
1. Nyeri Kaki dan Pergelangan Kaki
Tumit yang terangkat menyebabkan beban tubuh tidak terdistribusi secara merata, mengakibatkan rasa sakit yang tajam di jari kaki, telapak kaki, atau lengkungan. Hal ini dapat menyebabkan kondisi medis seperti metatarsalgia, plantar fasciitis, dan bahkan fraktur stres.
2. Mengurangi Stabilitas dan Keseimbangan
Perubahan paling jelas yang terjadi pada tubuh saat Anda mengenakan sepatu hak tinggi adalah keseimbangan dan stabilitas alami Anda bergeser ke depan. Hal ini meningkatkan tekanan pada jari kaki dan bola kaki, sehingga sulit untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Akibatnya, Anda menjadi lebih rentan jatuh, keseleo, dan pergelangan kaki terkilir.
3. Masalah Postur
Meskipun sepasang sepatu hak desainer dapat menambah kemewahan pada lemari pakaian Anda, desainnya memaksa tubuh Anda menjadi postur yang tidak alami. Tumit yang ditinggikan memiringkan panggul Anda ke depan, mengarah ke lengkungan yang lebih menonjol di punggung bawah, dan menyebabkan postur swayback yang canggung. Ketidaksejajaran ini dapat menyebabkan berbagai masalah muskuloskeletal seperti nyeri punggung bawah, ketidaksejajaran tulang belakang, dan ketidakseimbangan otot.
4. Peningkatan Risiko Osteoarthritis
Temuan menunjukkan bahwa mengenakan sepatu hak tinggi secara konsisten menyebabkan peningkatan risiko osteoarthritis, penyakit sendi degeneratif. Tekanan tambahan pada lutut akibat perubahan postur pada tumit dapat mempercepat keausan tulang rawan sendi. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan nyeri, kekakuan, dan mobilitas sendi berkurang.
5. Otot betis yang dipersingkat
Posisi kaki yang tidak wajar, ketegangan pada otot betis, pembuluh darah, dan punggung untuk beradaptasi dengan posisi yang dipersingkat dapat menyebabkan ketegangan tendon Achilles dan bahkan kejang otot betis.
6. Kompresi saraf
Pas ketat dan tekanan yang meningkat pada sepatu hak tinggi dapat menekan saraf di kaki, menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan bahkan kerusakan saraf. Kompresi saraf yang berkepanjangan dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan kaki dan kenyamanan Anda secara keseluruhan. Kondisi seperti Morton’s neuroma, yang ditandai dengan penebalan saraf dan nyeri kaki yang intens, biasanya dikaitkan dengan pemakaian sepatu hak.
7. Varises dan Pembengkakan
Physios dan profesional kesehatan lainnya sering menyatakan bahwa kurangnya dukungan yang tepat dan pembatasan aliran darah pada sepatu hak tinggi dapat berkontribusi pada perkembangan varises. Posisi tumit yang ditinggikan menghambat sirkulasi alami darah, menyebabkan penggumpalan di kaki bagian bawah dan kaki. Hal ini dapat menyebabkan pergelangan kaki bengkak, pembuluh darah laba-laba, dan munculnya varises yang menonjol.
8. Nyeri Punggung Bawah
Kelengkungan kaki yang tidak wajar saat mengenakan sepatu hak tinggi meningkatkan tekanan pada punggung bagian bawah, dan dapat menyebabkan kondisi seperti cakram hernia. Ini karena lengkungan yang berlebihan di punggung bawah memberi tekanan pada punggung bagian bawah — tulang belakang lumbar — yang harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk menjaga tubuh tetap tegak.
9. Ketidaksejajaran Tulang Belakang
Efek buruk lain dari memakai sepatu hak sepanjang waktu adalah mengganggu kelengkungan alami tulang belakang. Ketidaksejajaran ini dapat mempengaruhi seluruh tulang belakang, menyebabkan masalah seperti kyphosis (bungkuk) atau lordosis (swayback).
10. Ketidakseimbangan Otot
Mengenakan sepatu hak secara teratur dapat membuat ketidakseimbangan otot di punggung dan otot inti. Otot di punggung bawah dan perut bisa menjadi lemah dan memanjang, sedangkan otot di pinggul dan bokong bisa menjadi kencang dan memendek. Ketidakseimbangan ini selanjutnya dapat memperparah nyeri punggung.
11. Peningkatan Risiko Degenerasi Diskus
Tekanan berlebihan pada cakram lumbal karena sepatu hak tinggi dapat mempercepat degenerasi cakram. Hal ini dapat menyebabkan tonjolan diskus, herniasi, dan nyeri kronis.
12. Gerakan Tulang Belakang Terbatas
Sepatu hak tinggi membatasi rentang gerak alami tulang belakang, terutama di daerah lumbar dan toraks. Gerakan terbatas ini dapat memengaruhi fleksibilitas dan fungsi tulang belakang, yang menyebabkan kekakuan dan penurunan mobilitas.
13. Peningkatan Risiko Spondylolisthesis
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pemakaian sepatu hak tinggi dan spondylolisthesis, suatu kondisi di mana satu tulang belakang tergelincir ke depan atau ke belakang dalam hubungannya dengan tulang belakang yang berdekatan. Mengenakan sepatu hak dapat memperburuk kondisi ini dengan membuat tulang belakang semakin tidak stabil dan meningkatkan risiko selip tulang belakang.
Kesimpulan
Meskipun sepatu hak tinggi mungkin modis, penting untuk disadari bahwa sepatu hak tinggi dapat memengaruhi kesejahteraan pemakainya. Mulai dari nyeri punggung bagian bawah dan ketidaksejajaran tulang belakang hingga peningkatan risiko degenerasi diskus dan gerakan terbatas, konsekuensi memakai sepatu hak secara teratur tidak boleh diremehkan. Mengingat bukti bahwa pemakaian yang lebih sering merugikan kesehatan wanita, memprioritaskan alas kaki yang memberikan dukungan yang tepat, daripada keanggunan, sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang belakang dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Pesan Pemeriksaan Kesehatan Seluruh Tubuh Sekarang
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version='2.0';n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,'script','https://connect.facebook.net/en_US/fbevents.js');
fbq('init', '1713453968920369' ); fbq('track', 'PageView');